5 Maret 2021
Aksi penolakan terhadap kudeta militer masih berlangsung di sejumlah kota di Myanmar. Junta militer Myanmar terus melakukan kekerasan dalam menghadapi massa demonstran. Pada hari Rabu (3 Maret 2021), sebanyak 38 orang dilaporkan tewas dalam aksi demonstrasi. Utusan Khusus PBB untuk Myanmar menyebut Rabu menjadi hari paling mematikan sejak terjadinya kudeta militer pada 1 Februari lalu. Insiden ini mengundang simpati warga dunia.
Negara-negara ASEAN pun kembali mendesak Myanmar untuk menghentikan penggunaan kekerasan dan meminta semua pihak untuk mengedepankan dialog untuk mencari jalan keluar untuk menyelesaikan konflik. Lalu bagaimana seharusnya langkah konkrit yang dapat diambil Indonesia dan ASEAN untuk membantu mengatasi krisis ini dan sejauh mana krisis politik yang terjadi di Myanmar dapat berdampak pada keamanan kawasan? Simak pembahasan selengkapnya bersama mantan perwakilan Indonesia untuk AICHR, Dinna Prapto Raharja.
Comments